Wisata Janjang-Jenjang-Tangga di Kota Bukittinggi Sumatera Barat
Wisata Janjang-Jenjang-Tangga di kota Bukittinggi tersebar dibeberapa tempat. Tentu wisata seperti ini akan membutuhkan kondisi kaki yang kuat dengan lutut yang lentur untuk menelusuri satu demi satu anak janjang-jenjang-tangga sampai tujuan. Janjang didalam Bahasa Indonesia berarti jenjang atau anak tangga. Pembangunan keseluruhan objek wisata ini sudah dimulai pada zaman kolonial Belanda tentu menjadi infrastruktur sangat penting pada waktu itu. Geografi Kota Bukittinggi cukup dominan dengan bentuk daerah berbukit maka pembuatan janjang-jenjang-tangga ini sangat diperlukan. Dengan melakukan napak-tilas untuk semua janjang-jenjang-tangga tersebut tentu anda harus mempunyai informasi cukup untuk semua lokasi. Inilah wisata yang unik lainnya di kota Bukittinggi selain Jam Gadang dan Lobang Jepang.
1. Janjang 40 empat puluh.
Janjang-jenjang-tangga 40 |
Susunan tangga yang dianggap oleh penduduk lokal sebanyak empat puluh, sebagai infrastruktur yg menghubungkan tiga pasar yaitu Pasar Banto, Pasar Atas, & Pasar Bawah yang terdapat di kota Bukittingi. Lokasi janjang-jenjang-tangga berada pada kelurahan Benteng, Pasar Atas Kecamatan Guguk Panjang.
Sebenarnya janjang-jenjang-tangga empat puluh ini terdapat dua bagian, jumlah keseluhan susunan tangga ini bila diurut dari Jl Pemuda Bukittinggi hingga keatas berjumlah seratus anak janjang-tangga. Tetapi dengan syarat anak tangga bagian teratas berbentuk kecil-curam maka nomor empat puluh ini adalah jumlah anak janjang-tangga dalam bagian ini.
Dibangun pada tahun 1908 oleh Louis Constant Westenenk yang menjabat menjadi Asisten Residen Agam. Pada zaman ini infrstruktur dibangun untuk menata lokasi pasar sebagai lebih baik dan memperindah kota Bukittinggi.
Dua. Janjang Gudang.
Lokasi Janjang Gudang terletak didekat Jam Gadang. Disekitar janjang ini pula masih ada janjang yang mengubungkan penjara di zaman Kolonial Belanda. Terminal angkutan kota jua berada didepan penjara ini yg menghubungkan kota Bukittinggi seperti Sungai Puar, Balingka, dll.
Tiga. Janjang pada Belakang Pasar.
Janjang ini berfungsi sebagai penghubung Pasar Bawah melewati sebuah tempat bernama los maco. Dilokasi ini poly pedagang baju, kerupuk kulit sapi, & tas.
4. Janjang Pessanggrahan.
Lokasi janjang ini tidak sulit sekali ditemukan, berdekatan menggunakan Jl Ahmad Yani dan Jl Minangkabau. Sekitar janjang banyak penjual sandal serta sepatu menurut kulit, tentu dengan kualitas yang baik. Janjang Pessanggrahan ini tidak begitu kelihatan apabila dicermati berdasarkan jalan besar di Kampuang-Cina lantaran kemudian-lintas manusia cukup dominan lantaran jalurnya strategis yang menghubungkan ke Pasar Atas.
Lima. Janjang Gantuang.
Janjang Gantuang Tempo Doeloe |
Janjang Gantuang Sekarang |
Janjang ini dibuat pada tahun 1931-1932 sang Controleur W.J.Catur. Pembuatan janjang ini menjadi tangga penerus untuk Jembatan penyeberangan dan diharapkan beberapa anak tangga lagi buat menopang jembatan mampu dilalui sang pejalan kaki. Tangga ini pula melewati los dagiang yang masih digunakan dalam ketika sekarang.
6. Janjang Seribu.
Janjang seribu sepanjang 1 km ini menghubungkan Kota Bukittinggi dengan Kabupaten Agam tepatnya di Koto Gadang. Sebelum pembuatan janjang ini hanya berbentuk tangga bambu yang dibentuk sedemikian rupa sebagai akibatnya sanggup dipakai sang penduduk lokal sebagai jalan pintas yang menghubungkan sungai pada Nagrai Sianok menggunakan Kota Bukittinggi. Awal pembangunan ini sudah dimulai dalam zaman Kolonial Belanda lebih kurang tahun 1900. Lantaran lokasi janjang sangat penting bagi penduduk lokal, jika melewati jalan primer membutuhkan saat yg cukup usang & cukup jauh. Pada zaman ini mayoritas penduduk bekerja mengangkut pasir berdasarkan lembah Ngarai-Sianok. Dengan berjalannya ketika janjang ini sebagai jalur krusial nir hanya mengangkut pasir dari lembah Ngarai-Sianok namun pula dimanfaatkan sang warga lebih kurang misalnya Koto Tuo, & Koto Gadang buat mengambil air bersih dan menjual seluruh aktivitas perekonomian termasuk hasil pertanian ke Pasar Atas Kota Bukittinggi.
Pada ketika sekarang anda bisa berwisata menelusuri holistik anak tangga. Pemandangan dari janjang ini sangat bagus menggunakan hamparan hijau ngarai & apabila anda berjalan akan menemukan beberapa monyet liar yang menanti rezeki makanan berdasarkan pengunjung. Anda bisa menuju lokasi ini sesudah meneruni jalan menuju Ngarai Sianok disamping pintu keluar Lobang Jepang sebelah kiri. Membutuhkan saat lebih kurang 15 mnt jalan kaki.
Tentu beberapa janjang ini merupakan tambahan wisata penting lainnnya di kota Bukittinggi. Kota yg sudah tua ini tentu banyak sekali peninggalan berdasarkan Kolonial Belanda yg harus anda lihat pada masa kini . Sebagai wisata janjang yang menurut sebagaian orang hal yang sepele namun dalam masa itu adalah infrastruktur yg sangat penting buat menunjang keseluruhan aktifitas mereka dalam menjalani kehidupan.
Disclaimer: seluruh poto hak cipta respective owners dan pada artikel ini sebagai gambaran saja tidak dikomersilkan.
Gabung dalam percakapan