Ternyata Ini Zikir Pembuka Rezeki dan Lancar
Zikir Pembuka Rezeki dan rezeki terus terbuka dan lancar? Berzikirlah ! Zikir itu intinya adalah mengingat Allah setiap saat.
Ternyata Ini Zikir Pembuka Rezeki dan Lancar
Mau rezeki terus terbuka dan lancar? Berzikirlah ! Zikir itu intinya adalah mengingat Allah setiap saat. Bukan hanya komat-kamit membaca serangkaian kata-kata dalam bahasa Arab tapi hendaknya harus mengerti arti atau maknanya. Zikir yang terbaik adalah yang mengagungkan Allah seperti Asmaul Husna. Kita mengenal ada 99 nama yang dimiliki Allah yang intinya mengagungkan dan membesarkan nama-Nya.Zikir itu adalah jalan pintas atau jalan termudah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Karena zikir tidak terbatas ruang dan waktu. Setiap saat kita bisa melakukannya. Bukan hanya setelah shalat fardhu bahkan saat menunggu maupun di sela-sela aktivitas kerja kita bisa berzikir.
Salah satu Asmaul Husna yang sering saya amalkan untuk Zikir Pembuka Rezeki adalah Ya Fattah Ya Razzaq.
Ya Fattah
Arti dari Asmaul Husna ini adalah pembuka. Jika diamalkan secara rutin bisa membuka rezeki, membuka jodoh, membuka jalan usaha, membuka pikiran yang tertutup, membuka langit, membuka ampunan. Apa saja yang terasa tertutup dan kita ingin membukanya dengan izin Allah maka zikir mengulang-ulang nama Allah Ya Fattah bisa dilakukan.
- Bagi yang belum punya jodoh, zikir ini berarti memohon agar dibukakan jodohnya, dipertemukan dengan orang tepat dan bisa membimbing dan dibimbingnya menuju jalan Allah.
- Bagi yang belum punya anak, zikir ini berarti memohon agar diberi kesempatan memiliki buah hati dari rahim sendiri.
- Bagi yang belum punya pekerjaan, zikir ini berarti memohon agar dibukakan jalan menuju pekerjaan impian atau di bukakan jalan untuk memulai usaha sendiri.
- Bagi yang punya banyak dosa, zikir ini berarti memohon agar pintu ampunan Allah dibukakan untuknya.
- Bagi yang punya banyak masalah, zikir ini berarti memohon dibukakan jalan keluar dan solusi dari semua masalah yang menimpa.
- Bagi yang lagi sakit, zikir ini berarti memohon dibukakan jalan kesembuhan baginya ( Zikir Pembuka Rezeki ).
Ya Razzaq
Ya Razzaq adalah Maha Pemberi rezeki. Kita semua tahu bahwa Allah lah yang memberi rezeki. Jika diamalkan secara rutin maka rezeki insya Allah akan terus mengalir dan datang dari tempat yang tak disangka-sangka, dibebaskan dari masalah keuangan dan sebagainya.
- Bagi orang yang rezekinya seret, susah, mandek, terhambat bisa mengamalkan zikir ini agar rezekinya lancar dan berkah.
- Bagi yang memiliki anak, bisa membaca zikir ini agar anak yang dikandungnya atau dididiknya menjadi anak saleh, tidak bandel, bermanfaat dan bisa jadi tiket buat mengantar orangtuanya ke pintu surga
- Bagi suami isteri yang mengarungi bahtera rumah tangga yang bermasalah, zikir ini bermanfaat untuk memohon rezeki rumah tangga yang sakinah dan menyatukan dua hati yang berjarak.
- Bagi yang sedang usaha dan ingin usahanya terus membawa rezeki, amalan zikir bisa diamalkan.
- Bagi yang ingin naik haji dan umroh segera bisa merutinkan bacaan zikir ini agar dimudahkan rezekinya menuju ke sana.
- Bagi yang butuh biaya pendidikan, pengobatan, usaha dalam jumlah banyak bisa mengamalkan zikir ini agar dimudahkan memperoleh biaya tersebut (Zikir Pembuka Rezeki).
Cara mengamalkan Ya Fattah Ya Razzaq
Banyak yang menyarankan agar membacanya sebanyak 111 kali setiap hari, 99 kali, 66 kali ataupun 33 kali. Bahkan kalau mampu bisa sampai 1000 kali atau 300 kali. Semakin banyak semakin baik.Hendaknya diamalkan dimana saja dan kapan saja, tidak mesti harus selesai shalat fardhu saja.
Kalau saya pribadi membaca Ya Fattah Ya Razzaq setiap selesai shalat fardu 11 kali (disamping membaca tasbih, tahmid dan takbir). Saya juga membacanya setelah selesai shalat sunat dhuha dan shalat sunat tahajud. Setiap selesai dua rakaat shalat sunat tersebut sebelum melanjutkannya ke dua rakaat selanjutnya saya sempatkan membaca Ya Fattah Ya Razzaq sebanyak 11 kali. Baru kemudian saya lanjutkan dua rakaat berikutnya, selesai salam kembali membaca zikir tersebut sebanyak 11 kali. Begitu seterusnya. Karena sekarang Ramadhan saya juga mengamalkannya diantara shalat tarawih, agar puasa saya lebih berberkah dan dimudahkan.
Uztaz Yusuf Mansyur menyarankan membacanya minimal 12 kali, yaitu 5 kali setelah shalat fardu, 1 kali setelah dhuha, 1 kali setelah tahajud dan 5 kali diantara azan dan iqamat.
Disamping membacanya tetap berusaha seperti biasa, yang kerja tetap kerja yang dagang tetap dagang, jangan berhenti.
Yakin bahwa Allah akan mengabulkan hajat kita, membuka apa yang tertutup dan melancarkan apa yang tersendat termasuk rezeki kita.
Menyuburkan amalan-amalan pendorong doa, amal saleh dan sebisanya hindari maksiat.
Setiap saat bisa diamalkan kemudian dilanjutkan doa sesudahnya, memohonkan hajat kita. Bahkan saat nyetir pun bisa baca zikir tersebut ketimbang mendengarkan lantunan lagu-lagu dari CD atau turut pusing mendengarkan berita dari radio mobil.
Pengalaman saya setelah mengamalkan zikir Ya Fattah Ya Razzaq
Saya akui bahwa saya orang yang tidak terlalu religius. Ilmu saya masih sedikit dan menjalankan agama sesuai dengan ilmu yang sedikit itu. Zikir ini memang saya amalkan setelah membaca tauziah Uztaz Yusuf Mansyur mengenai percepatan rezeki dengan zikir Asmaul Husna termasuk Ya Fattah Ya Razzaq.
Sebisa mungkin saya berusaha untuk tidak meninggalkan shalat sunat rezeki yaitu shalat dhuha sebanyak 6 rakaat setiap harinya. Saya usahakan untuk shalat tahajud meskipun cuma 2 rakaat (meski terus terang lebih banyak tidurnya hehehe..).
Setelah rutin mengamalkan dengan cara di atas tadi saya tidak pernah merasakan masalah keuangan yang berarti. Pekerjaan saya sebagai PNS golongan III di sebuah instansi pemerintah bergaji tetap setiap bulannya tapi Alhamdulillah saya hidup merasa tak pernah kekurangan. Setiap saya ingin membeli sesuatu uangnya pasti tersedia. Ada-ada saja jalannya, bisa lewat saya ataupun lewat suami yang juga pegawai negeri, Saya membuat fikiran saya fokus pada keberlimpahan dan kebersyukuran atas rezeki yang saya miliki dan menepis jauh-jauh perasaan kurang dan tidak punya.
Saya tidak pernah mengatakan tidak punya uang (pada diri saya) meskipun kenyataannya uang di kantong saya memang tidak ada dan tabungan saya menipis. Saya selalu berfikir bahwa saya punya cukup banyak untuk dibelanjakan dan disyukuri. Jika uang saya sedikit, sedikit juga yang saya belanjakan dan syukurnya yang diperbanyak. Jika uang saya berlebih, saya belanjakan sesuai kebutuhan disertai syukur karena bisa berbelanja lebih dari biasanya.
Saya juga berusaha semampunya berbuat baik pada kedua orang tua terutama ibu saya dan mertua. Karena kebetulan berbeda kota, setiap orang tua / mertua mengunjungi kami tak pernah lupa untuk memberi sangu (ongkos) sekedarnya sebelum mereka pulang, berapa kalipun mereka datang dalam sebulan. Saya sangat paham pentingnya berbakti pada orang tua. Kepada anak kecil seperti ponakan yang berumur SD bahkan sampai yang kuliah sekedar memberi uang jajan 10 ribu untuk yang kecil sampai 50 ribu untuk yang besar tak lupa saya lakukan. Saya senang melihat mereka tersenyum dapat uang jajan / uang celengan dari saya. Terbayang waktu saya kecil bagaimana senangnya saat ada paman / bibi yang datang dan memberi uang jajan pada saya.
Alhamdulillah sejak saya mulai mengamalkan hal-hal tersebut di atas mulai sekitar tahun 2011 sampai saya menulis tulisan ini di awal Juli 2015 belum pernah saya merasakan kesulitan yang berarti dalam rezeki saya. Padahal sebelumnya saya juga sering mengalami masalah, seperti rumah kemalingan beberapa kali, emas, uang, dan harta benda melayang digondol orang, kecelakaan meskipun tidak parah dan sering merasa kekurangan uang.
Saat ini meskipun kami tidak kaya berlimpah harta tapi yang peling penting kami selalu merasa cukup. Kami bisa makan, berpakaian, punya rumah yang layak dan bisa berbagi dengan orang lain itu lebih dari cukup. Saya menuliskan ini real dari pengalaman saya pribadi, insya Allah tidak ada perasaan riya atau ingin dipuji tapi semata-mata saya niatkan buat pembelajaran untuk kita semua. Bahwa rezeki Allah itu fenomena yang tidak dapat dikalkulasi dengan hitungan matematika karena sifatnya yang abstrak. Bukan wewenang kita untuk menentukan berapa banyak rezeki yang kita terima, tapi itu adalah wilayahnya Allah. Kita hanya meminta dan memantaskan diri untuk menerima.